Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tentang Ghibah

Pintu depan terdengar diketuk orang. Yu Syurik bergegas membukakan pintu, sambil membenahi rambutnya yang kusut masai.

” Assalamu ‘alaikum “

” Waalaikum salam, eeee….Yu Ngras…., apa kabar..darimana panas-panas  begini”, sapa Yu Syurik kepada tetangganya yang bernama Ngra Sani itu.

” Dari bu Ghibun yu, biasa bayar hutang. Saya kemarin ambil beras 5 kg belum dibayar. Duh panas sekali ya udaranya, jadi haus nich”, timpal Yu Ngras sambil langsung nenggak air dari kendi yang terletak dimeja makan. Sambil melepas kerudung dikepalanya Yu Ngra Sani berkata setengah berbisik kepada Yu Syurik, ” Eh yu, sudah dengar belum kalau Jeng Ngatno sebentar lagi mau mengakhiri masa jandanya.  Dapat brondong lho, itu sopir angkot yang biasa mangkal di warungnya”

” Masa sih, kok saya baru dengar sekarang. Emangnya si brondong itu sopir angkot darimana kok sampai tahu ada janda kembang segala”, Yu Syurik mulai mengadakan investigasi.

” Halaaahhhh, kayak nggak tahu Jeng Ngatno saja. Dia itu kalau ada laki-laki berkelebat didepan matanya maunya langsung disaut saja kok. Kemarin kan hampir digrebeg oleh orang se RT, soalnya sopir itu sampai malam nongkrong di warung Jeng Ngatno. Mana malam itu hujan lebat dan sepi sekali. Untungnya pak RT datang, jadi penggerebegan nggak jadi “.

” Wah..komplit sekali informasinya, Yu Ngras memang intel jempolan”.

Gosip tentang penggerebegan terhadap Jeng Ngatno segera merebak diseluruh kampung karena Yu Ngra Sani dan Yu Syurik melancarkan penyebaran berita secara masiv tanpa mengenal lelah. Sampai akhirnya Jeng Ngatno terpaksa menggelar  jumpa pers, didampingi oleh  pak RT dan si brondong yang disebut-sebut sebagai  calon suami Jeng Ngatno.

” Masya Allah, sungguh gosip itu tidak benar adanya, itu fitnah yang keji . Pemuda ini adik saya yang kerja di Jakarta, mau ngajak saya pulang kampung. Memang saya akan menikah tetapi bukan dengan si sopir angkot yang adik saya ini tetapi  dengan Cak Ngaderi yang sudah melamarku secara resmi enam bulan yang lalu. Jadi mohon bapak dan ibu jangan lagi menyebarkan gosip atau bergunjing soal saya lagi”

Keterangan Jeng Ngatno itu dibenarkan oleh Pak RT yang sudah menanyakan langsung duduk perkaranya.

Soal pengertian menggunjing (ghibah) kiranya dapat simak dari sebuah hadits dibawah ini.

Abu Hurairah r.a mengabarkan, Muhammad Rasulullah S.a.w bersabda,

” Tahukah engkau apa yang dimaksud dengan ghibah?”

” Allah dan Rasulnya yang paling tahu”, jawab Abu Hurairah.r.a

Rasulullah S.a.w menjelaskan, ” Ghibah adalah membicarakan keburukan orang lain, tanpa sepengetahuan yang bersangkutan”

” Bagaimana jika yang kami bicarakan itu benar adanya?”

” Apabila yang engkau  bicarakan itu benar, berarti engkau menggunjing”, tandas Rasulullah S.a.w. ” Dan jika tidak benar, berarti engkau melakukan kebohongan (fitnah) tentang dia” (HR. Muslim)

Mari kita hindari menggunjing (ghibah) karena itu merupakan perbuatan tidak terpuji.

Posting Komentar untuk "Tentang Ghibah"