Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Gender Dysphoria, Merasa Terjebak pada Tubuh yang Salah



disforia-gender-materikuliah
Photo Credit : pexels.com

materikuliah.my.id– Baru-baru ini, pembahasan mengenai transgender sedang ramai dibincangkan oleh warganet jagad maya, menyusul kasus yang dialami Lucinta Luna beberapa waktu lalu. Berita yang sempat viral itu menjadi buah bibir yang cukup masif sehingga tak sedikit orang yang merasa penasaran dengan arti sesungguhnya dari transgender. Masih banyak pula yang masih bingung dengan perbedaan transgender dan transeksual sehingga mereka berduyun-duyun mencari informasi tentang hal tersebut.

Photo Credit : pexels.com

Nah, bicara mengenai transgender, sebenarnya ada hal yang menarik untuk dikaji lebih dalam yaitu Gender Dysphoria. Tahukah Anda apa itu Gender Dysphoria? Mengapa dikatakan menarik untuk dikaji lebih dalam?

Perlu diketahui sebelumnya, transgender merupakan gangguan mental seseorang yang ditandai dengan gelaja obsesi tinggi kepada lawan jenis. Misalnya seorang pria yang sangat terobsesi pada wanita dan menganggap dirinya lebih pantas menjadi wanita daripada menjadi pria. Dengan begitu, dia akan meniru segala tingkah laku dan sifat wanita, padahal dia adalah seorang pria sejak lahir.

Nah, orang-orang transgender tersebut sebenarnya mengalami gangguan yang bernama Gender Dysphoria atau disforia gender. Menurut dunia medis, disforia gender memang sudah ada sejak dulu dan termasuk dalam kategori gangguan mental yang cukup mengkhawatirkan. Bagaimana tidak, dengan banyaknya orang yang terkena disforia gender, maka semakin besar kemungkinan adanya hubungan sesama jenis. Lantas, saat semakin banyak hubungan sesama jenis, semakin tinggi pula risiko penyebaran penyakit berbahaya seperti HIV AIDS.

Orang yang mengalami disforia gender merasa dirinya terjebak dalam tubuh yang salah. Misalnya ada seorang pria yang mengidap gangguan ini, maka dia merasa bahwa dirinya adalah seorang wanita, hanya saja dia terjebak dalam tubuh yang salah sejak lahir. Maka, dia akan meniru segala tingkah laku dari wanita, mulai dari cara bicara, cara berjalan, cara merawat diri, cara makan, hingga urusan emosional.

Pria yang mengalami gangguan ini sama sekali tidak merasakan nafsu seksual kepada wanita karena dia mengaggap dirinya adalah wanita. Jadi, dia lebih memiliki ketertarikan kepada sesama pria. Bahkan, untuk lebih memuaskan hasratnya, ada beberapa yang rela melakukan operasi kelamin agar keinginan dan hasratnya terpuaskan.

Padahal, saat seseorang memutuskan untuk operasi dan mengganti kelamin, ada berbagai kendala yang menghantui. Pasalnya, ganti kelamin tidak semudah yang dibayangkan. Salah satunya adalah perbedaan hormon. Saat seseorang dilahirkan menjadi pria, maka dalam tubuhnya akan tertanam dan hidup hormon pria yang tidak dimiliki wanita. Lantas, saat dia mengganti kelamin, maka hormon tersebut tidak akan cocok pada kelamin barunya. Kalaupun bisa, butuh proses yang sangat lama melalui metode-metode yang tidak murah pula tentunya.

Selain itu, operasi kelamin sifatnya permanen yang hanya bisa dilakukan sekali. Jadi, setelah melakukan operasi, takutnya orang tersebut berubah pikiran. Namun, pada saat itu, semuanya sudah telat dan menimbulkan penyesalan yang mengakibatkan gangguan mental lebih serius.

Menurut penelitian lebih lanjut, saat seseorang sudah melakukan operasi kelamin, maka dia harus menjalani terapi serta beberapa penanganan khusus seperti psikiatrik dan somatik untuk menghindari komplikasi kejiwaan yang berat.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Posting Komentar untuk "Mengenal Gender Dysphoria, Merasa Terjebak pada Tubuh yang Salah"