Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Co Branding dan Strategi membuat produk unik

Awalnya 2021, ada produk hasil kerjasama merek jamu dengan merek make up yang trending. Hasil kerjasama ini ialah contoh dari co-branding. Hasil co-branding condong unik dan memancing ketertarikan customer. Beberapa bahkan juga dipasarkan dalam edisi terbatas, hingga tingkatkan ketertarikan membeli customer. Tetapi, apa sebetulnya co-branding? Bagaimanakah cara sebuah merek menggandeng merek lain untuk lakukan co-branding? Yok, baca secara lengkap.

Pengertian Co-Branding

Dikutip dari Investopedia, co-branding ialah sebuah taktik yang manfaatkan beragam merek produk atau jasa sebagai sisi dari koalisi vital. Tiap merek dalam koalisi vital itu menyumbang identitasnya untuk membuat merek yang bersatu dengan kontribusi simbol dan pola warna yang unik untuk memperjelas identitas merek. Co-branding bisa dilaksanakan oleh dua (ataupun lebih) merek yang sadar memilih untuk bekerjasama pada produk khusus.

Kelebihan co-branding

Menurut The Branding Journal, berikut banyak kelebihan yang hendak didapat merek saat lakukan co-branding.
  • Produk yang dikeluarkan lewat co-branding bukan hanya mengarah customer yang sudah setia, tetapi juga mengundang perhatian customer baru.
  • Saat dilakukan secara vital dan efisien, bisa tingkatkan merek recognition dari tiap-tiap merek yang bekerjasama.
  • Merek akan memperoleh rasa hormat dan integritas saat bekerjasama dengan mitra yang mempunyai rekam jejak baik dan aspiratif.
  • Mengirit pengeluaran merek untuk lakukan promo produk baru.

Kekurangan co-branding

Walau mempunyai beragam kelebihan, tipe kerjasama ini tidak lepas dari beragam kekurangan. Berikut beberapa kekurangan yang kemungkinan ditemui saat lakukan co-branding.

  • Kerjasama menuntut merek untuk share keyakinan dan sumber daya dan ikuti dasar dengan jeli. Tanpa beberapa hal itu, co-branding akan susah dilaksanakan.
  • Merek perlu menimbang reaksi customer pada kerjasama ini. Citra merek bisa bertabrakan dan mengakibatkan kaburnya fragmen pasar tujuan bila merek tidak berhasil memperlihatkan jaringan yang mulus dan logis.
Bila dua hal di atas tidak diperhitungkan, produk yang dibuat bisa tidak berhasil, citra merek masing-masing merek bisa turun, dan usaha yang penting dikeluarkan menjadi sangat mahal.

Co-Branding versus Co-Marketing

Banyak yang menduga, co-branding ialah istilah lain dari co-marketing. Walau sebenarnya, ke-2 istilah ini bermakna yang lain. Co-branding ialah sebuah kerjasama antara merek yang hasilkan produk baru dengan mengombinasikan keunikan dari tiap-tiap merek itu.

Lewat co-branding, masing-masing merek mempunyai peluang untuk mengenalkan produk atau merek mereka ke sasaran customer merek yang lain. Dalam pada itu, co-marketing sebuah taktik pemasaran yang sudah disetujui beberapa merek untuk mempromokan masing-masing produknya secara bertepatan. Co-marketing memungkinkannya masing-masing merek untuk sama-sama meluaskan sasaran customer dan tingkatkan engagement.

Contoh Produk Co-Branding

Agar semakin mempermudahmu pahami apakah itu co-branding, berikut sejumlah contoh produk yang disebut dari hasil kerjasama beberapa merek dari beragam industri yang lain.

1#Oreo X Supreme

Oreo X Supreme adalah produk co-branding yang sukses menarik perhatian bukan hanya pencinta makanan, tetapi juga pencinta mode, khususnya fans merek Supreme. Produk makanan ini dipasarkan terbatas pada harga yang tambah mahal bila dibanding lewat produk Oreo yang lain. Satu buntel Oreo X Supreme yang berisi tiga keping ini dibandrol pada harga Rp1,lima juta.

2#Chitato X Indomie Goreng

Produk co-branding makanan yang lain yang sukses menarik perhatian publik ialah kerjasama di antara Chitato dan Indomie Goreng. Ke-2 merek ini sudah banyak memiliki pecinta karena produknya mempunyai cita-rasa yang unik. Menyatukan ke-2 cita-rasa ini sudah pasti membuat beberapa fans jadi ingin tahu. Tidaklah aneh, produk ini segera terjual habis di saat penyeluncurannya.

3#Mizzu X Khong Guan

Produk hasil co-branding yang paling mengagetkan mungkin ialah hasil kerjasama di antara Mizzu dan Khong Guan. Mizzu sebagai salah satunya merek kosmetik terkenal yang banyak disukai oleh beberapa pencinta make up. Sementara Khong Guan sudah terkenal sebagai salah satunya produk biskuit sepanjang tahun.

Bukannya mengeluarkan produk makanan seperti Oreo X Supreme, Mizzu dan Khong Guan bekerjasama mengeluarkan produk kosmetik dengan paket seperti produuk Khong Guan. Tentu saja, hasil kerjasama ini memancing ketertarikan beberapa pencinta make up yang suka mengumpulkan kosmetik dengan paket unik.

4#Tolak Angin x Upmost

Sama seperti yang sudah disentil Glints di atas, ada produk jamu yang bekerjasama dengan merek kosmetik. Dari hasil produk kerjasama Tolak Angin dan Upmost untuk mendatangkan pallette eyeshadow, berdasar laporan Popbela. Antiknya, eyeshadow ini datang dalam delapan warna yang disebut di inspirasi dari warna jamu Tolak Angin.

Kedatangan produk ini segera mengundang perhatian masyarakat internet yang tentuna membuat kerjasama ini trending. Pernah kamu dengarnya? Co-branding dapat menjadi satu diantara taktik untuk mengenalkan merek ke customer baru. Namun, taktik ini bukan salah satu langkah.


Posting Komentar untuk "Pengertian Co Branding dan Strategi membuat produk unik"