Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

BAB Berdarah, Penyebab, Gejala dan Penanganan

Tubuh kita menyerap dan mendapatkan energi dari konsumsi makanan dan minuman setiap harinya.


Sejumlah vitamin dan nutrisi dari makanan akan dicerna dan dialirkan kedalam tubuh untuk kemudian nutrisi dan gizi dari makanan tersebut akan terbentuk menjadi energi yang memungkinkan si manusia itu sendiri untuk dapat menjalani aktvitasnya sehari-hari dengan keadaan tubuh yang bugar dan segar


Akan tetapi tidak semua bahan pada makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh manusia akan dialirkan kedalam tubuh. Beberapa zat dan molekul pada makanan yang sudah tidak lagi dibutuhkan oleh tubuh akan dibuang oleh tubuh. Hal ini difungsikan agar manusia tidak mendapatkan kelebihan zat-zat yang masuk kedalam tubuh melalui makanan yang akan dapat membuat mereka keracunan.


Untuk itulah zat-zat tersebut akan dibuang oleh tubuh melalui sistem pengeluaran zat sisa. Hal inilah yang akan memungkinkan seseorang mengalami buang air, baik buang air kecil maupun buang air besar. Zat sisa yang didapat dari makanan dan sudah tak lagi dibutuhkan oleh tubuh akan dibuang bersama dengan feses atau tinja. Hal ini akan berbarengan dengan buang air besar pada manusia. Untuk itulah penting sekali memperhatikan siklus buang air besar yang teratur agar zat sisa didalam tubuh bisa dibuang dengan teratur.


Sayangnya tidak semua orang mengalami siklus buang air besar yang teratur. Bahkan beberapa diantaranya mengalami kesulitan saat buang air besar. Ada sejumlah faktor yang melatar belakangi kondisi ini terjadi, termasuk didalamnya adalah gaya hidup yang dijalankan oleh si manusia itu sendiri.


Pada beberapa kasus buang air besar yang bermasalah, ada cukup banyak masalah yang dihadapi. Mulai dari BAB yang sulit, tidak teratur, keras hingga munculnya darah pada saat BAB.


Tubuh kita menyerap dan mendapatkan energi dari konsumsi makanan dan minuman setiap hariny BAB Berdarah, Penyebab, Gejala dan Penanganan


Nah kondisi BAB yang cukup parah dengan keluarnya darah dari bagian anus ketika buang air besar tentu membuat siapa saja merasa terkejut. Pada saat kondisi ini anda alami anda mungkin akan dihinggapi perasaan panik dan ketakutan bila mungkin dalam tubuh anda terdapat jenis penyakit tertentu.


Pada saat hendak menyiram toilet setelah buang air besar dan anda mendapati air pada toilet berubah menjadi merah dengan darah didalamnya. Tentu saja, siapa yang tidak terkejut sekaligus takut dengan kondisi yang demikian?


Feses dikeluarkan dari anus sebagai bentuk dari sisa hasil pencernaan tubuh dari makanan yang sudah melewati organ pencernaan. Makanan yang masuk kedalam tubuh melalui mulut akan dialirkan keagian kerongkongan dan sampai dibagian lambung. Setelah itu usus kecil akan menyerap makanan sesuai jenis dari makanan yang tersedia.


Sisanya dengan bantuan enzin akan terserap oleh usus besar kemudian masuk ke saluran anus yang keluar dengan bentuk fases. Perlu diketahui feses bisa menjadi salah satu tolak ukur untuk masalah kesehatan tubuh termasuk masalah yang paling sering dihadapinya adalah keluarnya darah pada saat buang air besar.


Kondisi Darah Pada Saat BAB


Sebenarnya orang yang mendapati keluarnya darah pada saat buang air besar tidak perlu merasa langsung panik. Bahkan mungkin kondisi ini sebelumnya sudah pernah terjadi akan tetapi anda tidak menyadarinya. Beberapa gejala yang lebih lanjut memang memerlukan pemeriksaan yang lebih dalam oleh dokter.


Ada dua hal yang dapat menjadi alat ukur sebagai penyakit tertentu dari keluarnya darah pada saat buang air besar, yakni pada bagian mana darah ditemukan. Apakah darah tersebut tersebut memang terdapat pada fases? Ataukah darah yang baru ditemukan di kloset setelah buang air bsar? Kondisi inilah yang harus bisa menjadi salah satu analisa mengenai penyakit atau kelainan tertentu yang diderita oleh seseorang.


Darah yang ditemukan, baik dalam fases atau bekas dari fases memang dapat menjadi indikasi atau petunjuk penting untuk analisa penyakit tertentu. Bila darah yang ditemukan pada fases disertai dengan beberapa gejala maka bisa merujuk pada jenis penyakit tertentu.


Analisa yang dilakukan pada temuan darah pada saat buang air besar adalah hal penting yang perlu dilakukan. Hal ini dikarenakan ada cukup banyak jenis penyakit yang bisa menjadi sumber dari keluarnya darah pada bagian anus terutama pada saat buang air besar.


Nah, untuk mengetahui apa saja jenis penyakit yang bisa menyebabkan timbulnya darah dibagian anus pada saat buang air besar dan seperti apa gejalanya, maka mari kita simak dibawah ini.


Jenis Penyakit yang Dapat Menimbulkan Darah pada Saat BAB, Gejala dan Penanganannya


1. Adanya Fisura Ani


Fisura Ania adalah sebuah mata atau luka kecil yang muncul dibagian jaringan tipis yang letaknya terdapat dibagian anus. Kondisi ini bisa disebabkan karena adanya tinja yang keluar terlalu besar dan terlalu keras sehingga menyebabkan luka yang muncul yang tak dapat dicegah.


Kondisi fisura ani seringkali menyebabkan penderitanya mengalami pendarahaan dan rasa nyeri yang luar biasa pada saat buang air besar. Darah yang keluar pada penderita fisura ani bisa keluar bersamaan dengan keluarnya feses.


Keras dan besarnya feses yang keluar membuat bagian anus robek dan terluka sehingga keluarnya darah tidak bisa dihindari. Bahkan pada beberapa penderita kondisi ini dapat menyebabkan kejang otot dibagian anus sehingga rasa neyri dapat timbul kapan saja


Siapa Saja yang Dapat Terkena Fisura Ani?


Jika bertanya siapa saja yang terkena kondisi kesehatan yang satu ini? Maka jawabannya semua orang bisa terkena dengan fisura ani, termasuk didalamnya bayi dan orang yang telah lanjut usia sekalipun.


Pada penderita yang mengalami fisura ani, sebenarnya tak perlu merasa panik dan ketakutan setengah mati. Meski rasa sakit yang ditimbulkan menyebabkan perasaan yang sakit luar biasa. Akan tetapi penyakit ini akan dapat sembuh dan pulih dengan sendirinya selama kurang lebih 6 minggu.


Hanya saja jika tidak mendapatkan perawatan yang tepat maka akan dapat menyebabkan perasaan sakit yang luar biasa pada saat buang air besar dan timbulnya perasaan yang tidak nyaman. Untuk itulah, segera konsultasikan kondisi ini dengan dokter terdekat agar anda bisa mendapatkan perawatan yang tepat sehingga rasa sakit bisa diatasi dengan baik.


Gejala Fisura Ani


Sama halnya dengan penyakit lainnya kondisi gangguan kesehatan fisura ani tentu tidak datang dengan sendirinya dan datang dengan tiba-tiba sehingga menimbulkan perasaan sakit yang luar biasanya. Selalu muncul tanda-tanda atau gejala yang akan menjadi ciri munculnya kondisi ini. Nah, untuk mengetahui seperti apa saja gejala yang akan muncul dari penyakit yang satu ini, maka simak dibawah ini.



  • Ada luka yang terasa di kulit tipis di sekitar anus.

  • Terasa gatal dan perih di bagian sekitar anus.

  • Adanya perasaan nyeri dan sakit parah saat buang air besar.

  • Terdapat darah pada tinja dan bagian kloset.

  • Muncul beberapa benjolan tipis di dekat anus.


Penyebab Fisura Ani


Ada cukup banyak beberapa faktor yang dapat menimbulkan kondisi fisura ani menyerang seseorang. Beberapa penyebab ini umumnnya merujuk pada hal-hal yang cukup menganggu, seperti diantaranya adalah:



  • Adanya tinja yang terlalu besar dan keras

  • Kondisi setelah persalinan normal

  • Mengejan yang terlalu kuat pada sata BAB

  • Peradangan pada lapisan anus

  • Adanya penyakit tertentu seperti halnya kanker anus, Sipilis, Herpes dan TBC

  • Diare yang parah


Pencegahan Fisura Ani


Kondisi fisura ani tentu menjadi kondisi kesehatan yang menganggu dan akan menimbulkan perasaan yang tidak nyaman. Apalagi perasaan sakit yang ditimbulkan dari kondisi ini tentu akan senantiasa membuat si penderita merasa keseulitan menjalankan aktivitas sehari-harinya.


Pada penyebab diatas beberapa faktor yang dapat menimbulkan kondisi fisura ani diantaranya disebabkan oleh diare dan kondisi feses yang besar dan keras. Nah kondisi ini biasanya erat kaitannya dengan gaya hidup. Dengan demikian untuk mengatasi hal tersebut maka imbangi dengan gaya hidup yang sehat. Selain itu beberapa hal dibawah ini akan dapat dilakukan sebagai pencegahan agar terhindar dari kondisi fisura ani.


Penanganan Fisura Ani


Konsumsi berbagai jenis makanan dengan kandungan serat yang tinggi guna mencegah sembelit atau kesulitan buang air besar. Perlu diketahui kandungan serat akan dapat melunakan feses yang keras sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan. Beberapa sayuran yang dapat dikonsumsi adalah sayuran hijau, wortel, terong, sumber biji-bijian dan juga buah-buahan.



  • Konsumsi banyak air putih untuk mencukupi kebutuhan cairan dalam tubuh dan mencegah timbulnya dehidrasi.

  • Tidak mengejan terlalu keras pada saat buang air besar untuk menghindari robeknya bagian anus yang dapat menimbulkan darah.

  • Olahraga ringan secara teratur seperti berjalan kaki dan lalukan berbagai latihan untuk melenturkan otot pada bagian perut.


Perawatan fisura ani pada bayi haruslah memperhatikan kebersihan disekitar bagian anus dan berbagai jenis pakaian yang dikenakan seperti halnya popok dan memakai bantuan ahli medis.


2. Adanya Kemungkinan Polip Usus


Polip usus adalah pertumbuhan jaringan kecil yang terdapat dibagian lapisan usus besar. Polip usus memang tidak berbahaya kondisinya akan tetapi bila kondisi ini diabaikan begitu saja maka akan dapat menyebabkan pertumbuhan sel kanker dibagian tersebut.


Orang lanjut usia baik wanita ataupun laki-laki berusia lebih dari 50 tahun akan lebih beresiko lebih tinggi terserang dengan penyakit yang satu ini. Resiko tinggi lain terhadap serangan penyait ini adalah untuk mereka yang memiliki kebiasaan merokok, obesitas dan juga memiliki kebiasaan minum-minuman beralkohol.


Gejala Polip Usus


Ada cukup banyak ciri atau gejala yang akan dinampakan pada penderita yang mengalami polip usus. Beberap gejala ini patut diperhatikan agar anda bisa segera melakukan penanganan pada penyakit yang satu ini sehingga kemungkinan buruk dari penyakit ini dapat dihindari. Terutama dalam hal ini adalah seseroang yang telah masuk usia lebih dari 50 tahun untuk rajin melakukan pemeriksaan dini bila terdapat gangguan pencernaan termasuk masalah yang satu ini. Beberapa gejala tersebut diantaranya adalah:



  • Pendarahan pada anus yang sering diketahui pada feces.

  • Gangguan pencernaan seperti mual, nyeri dan muntah dalam jangka panjang

  • Diare atau sembelit lebih dari 7 hari.

  • Warna tinja mengalami perubahan menjadi lebih hitam.

  • Anemia yang disebabkan karena terjadi pendarahan pada bagian dalam dan tidak terlihat hingga ditemukan feces pada darah.


Jenis Polip Usus


Terdapat beberapa jenis polip usus yang bisa terjadi dan menyerang seseorang. Jenis tersebut terbagi kedalam 3, yakni diantaranya adalah:


Adenomatosa


Jenis polip usus ini adalah yang paling umum dan mungkin paling sering dialami. Jenis yang satu ini bisa jinak namun juga dapat berubah menjadi kanker ganas. Untuk itulah sebaiknya segera konsultasikan kondisi ini dengan dokter agar penanganan lebih tepat bisa segera didapatkan.


Polip Hiperplastik


Polip yang terbentuk dari jaringan parut pada usus ini memang jinak dan terletak di usus besar bagian atas. Bentuk polip jenis ini datar dan biasanya memang sulit untuk dideteksi.


Polip Peradangan


Polip jenis ini lebih sering muncul pada penyakit Crohn yang menyerang bagian usus besar dan dapat meningkatkan kanker pada tubuh terutama dibagian anus.


3. Adanya Wasir


Wasir atau dalam bahasa kedokteran disebut dengan hemoroid adalah pembengkakan yang terjadi dibagian anus yang berisi dengan pembuluh darah yang membesar. Pembuluh darah yang terkena wasir berada di dalam atau sekitaran bokong, baik dibagian rektum atau didalam anus.


Kebanyakan peyakit wasir adalah penyakit ringan yang bahkan tidak akan menimbulkan gejala khusus pada si penderita. Wasir bisa timbul atau muncul dari kebiasaan mengejan pada saat buang air besar sehingga menyebabkan tekanan kuat dibagian pembuluh darah.


Gejala Wasir


Seperti yang dikatakan diatas, penyakit ini adalah penyakit yang tidak berbahaya dan hampir tidak menampakan gejala yang khusus. Jika saja ada gejala yang muncul, biasanya yang sering terjadi diantaranya adalah:



  • Timbulnya pendarahan pada sat buang air besar (kondisi ini biasanya tidak menyebabkan perasaan sakit)

  • Timbulnya pembengkakan dibagian sekitar anus

  • Timbulnya perasaan gatal dan tidak nyaman pada bagian anus.

  • Munculnya benjolan dibagian anus dan bisa terasa lebih sakit pada kondisi ini.

  • Gejala wasir dalam atau yang terletak pada bagian dalam anus memang tidak mudah untuk dikenali namun sering menyebabkan sakit pada saat buang air besar

  • Wasir luar sering menyebabkan perasaan yang tidak nyaman pada saat duduk karena benjolan yang keluar dari bagian anus.


Penyebab Wasir


Hingga sampai saat ini sebenarnya penyebab dari wasir belumlah terlalu jelas. Meski penyakit ini dihubungkan dengan peningkatan tekanan darah dalam pembuluh darah yang berada dibagian anus dan sekitarnya. Sebagian besar kondisi ini disebabkan karena terlalu lamanya mengejan pada saat buang air besar. Akan tetapi selain itu ada pula beberapa kondisi yang dapat meningkatkan kondisi ini terjadi, diantaranya adalah:



  • Kebiasaan duduk terlalu lama tanpa penopang dibagian anus

  • Adanya obesitas

  • Wanita hamil

  • Adanya penyakit pencernaan dalam waktu yang lama seperti halnya diare dan sembelit

  • Kurangnya asupan serat dari makanan bergizi seperti halnya buah dan sayuran.


Cara Mengatasi Wasir


Pada tahap awal wasir masih dapat diobati dengan pemberian obat tertentu yang mengandung hidrokortison. Namun ketika tahap wasir sudah besar atau menganggu penderita maka bisa dilakukan pengangkatan wasir dengan operasi bedah. Bukan hanya itu, perubahan gaya hidup adalah hal penting yang perlu dilakukan untuk mengatasi kondisi ini.


Cara Mencegah Wasir


Perubahan gaya hidup dan pola makan dalam mencegah timbulnya wasir adalah hal penting yang bisa dilakukan dengan sederhana. Beberapa cara diantaranya adalah



  • Biasakan konsumsi makanan sehat seperit sayur, buah dan sumber biji-bijian

  • Biasakan konsumsi banyak air putih untuk menghindari dehidrasi.

  • Biasakan tidak mengejan pada saat buang air besar.


Demikianlah beberapa hal yang dapat dijelaskan dari kondisi BAB berdarah. Sebenarnya masih ada begitu banyak jenis penyakit yang memungkian kondisi BAB berdarah. Untuk lebih detailnya akan dibahas pada artikel selanjutnya dengan judul BAB Berdarah, Penyebab, Gejala dan Penanganan #2. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat. 


Posting Komentar untuk "BAB Berdarah, Penyebab, Gejala dan Penanganan"