Terlalu Sering Mengunyah Permen Ternyata Kurang Baik Bagi Kesehatan
materikuliah.my.id – Mengunyah permen, khususnya permen berjenis chewing gum yang lembut memang cukup menyenangkan untuk dilakukan dan bisa membuat kita mengatasi rasa bosan saat bekerja atau melakukan aktifitas lainnya. Sayangnya, menurut penelitian terbaru, terlalu sering mengunyah permen ternyata kurang baik bagi kesehatan. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Profesor Gretchen Mahler, salah seorang pakar kesehatan yang terlibat dalam penelitian yang dilakukan di Binghamton University ini, berkata bahwa di dalam permen yang kita kunyah ternyata ada bahan tambahan pangan (BTP) yang berupa zat aditif berupa titanium dioksida atau E171. Zat ini ternyata mampu merusak struktur sel yang terdapat di dalam usus sehingga membuat kita lebih rentan terkena infeksi. Gara-gara bahan tambahan pangan ini, bakteri berbahaya tentu akan lebih mudah memasuki sistem pencernaan dan menurunkan kinerja sistem pencernaan dalam menyerap berbagai nutrisi di dalam makanan.
Yang menjadi masalah adalah, titanium dioksida ternyata sudah cukup lama dikonsumsi oleh manusia. Padahal, senyawa ini sendiri ternyata kerap digunakan sebagai pewarna putih pada cat, plastik dan juga kertas. Menurut Profesor Mahler, konsumsi titanium dioksida secara berlebihan mempengaruhi fungsi microvilli, fungsi menyerap nutrisi makanan pada usus, khususnya berupa zat besi, zinc, dan juga asam lemak.
Tak hanya melalui permen, titanium oksida juga bisa masuk ke dalam tubuh melalui pasta gigi. Bahan ini sendiri dibutuhkan untuk membantu membersihkan sisa makanan pada sela-sela gigi. Selain itu, beberapa jenis cokelat juga memakai bahan ini untuk membuatnya lebih lembut.
Demi menghindari paparan titanium oksida secara berlebihan, Profesor Mahler menyarankan kita untuk menghindari makanan olahan, khususnya permen. Dengan tidak mengkonsumsinya secara berlebihan, maka kita pun tidak akan terkena gangguan pada sistem pencernaan dan berbagai macam infeksi.
Posting Komentar untuk "Terlalu Sering Mengunyah Permen Ternyata Kurang Baik Bagi Kesehatan"